Film alangkah lucunya negri ini adalah film yang
bertemakan pendidikan. Menurut saya film ini penuh dengan nilai moral yang bisa
diambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari, Film ini sangat menggambarkan
apa yang dialami bagsa kita tercinta
ini.
Cerita Film ini berawal dari Muluk
yang diperankan oleh Reza Rahardian Sedang mencari kerja, Muluk adalah seoarang
sarjana S1 manjemen . sudah hampir dua
tahun dia mencari kerja yang sesuai dengan bidangnya. Maklum sih kalo Muluk belum
dapat kerja, di Indonesia lulusan S1 sudah banyak banget, banyak juga yang jadi
pengangguran, karena memang di Indonesia jaman sekarang mencari kerja sangatlah
sulit , kalo tidak benar-benar ahli ahli maka tidak akan di di butuhkan oleh
perusahaan. Muluk sangat bekerja keras
agar mendapatkan kerja, tiap hari dia tanpa henti menaruh lamaran dari
perusahaan ke perusahaan untuk mendapatkan keja, namun sia-sia. Ayah muluk yang
diperankan Deddy Mizwar selalu berdoa agar Muluk bisa mendapatkan kerja, peran ,
disini peran ayah muluk pada film ini sangatlah baik , dia sangat religious
namu juga ada sedikit unsur komedi pada scane yang dimainkanya .Muluk setiap
hari mencari kerja, sampai pada suatu waktu, ketika ia bejalan di suatu pasar,
dia melihat anak kecil ang sedang mencopet, dia mengikuti pencopet itu sehingga
dia mengetahui tempat dimana pencopet itu tinggal. Pencopet cilik itu namanya
Komet, komet sebenernya baik namun gara-gara dia tidak di urusi sama
keluarganya dia menjadi pencopet seperti itu. Setelah berbincang bincang dengan
komet, muluk bertemu dengan ketua para pencopet itu, dia namanya Bang jarot,
bang jarot adalah yang mengurusi semua pencopet itu agar mereka mempunyai
tempat tinggal. Muluk berbicara kepada bang jarot, dia memiiki ide agar para
pencopet itu tidak lagi mencopet dan agar mereka bisa berkerja secara halal.
Dengan ilmu manejen yang di pelajari selama dia kuliah, Muluk ingin mengatur
agar mereka mempunyai tujuan hidup yang jelas. Dengan persetujuan bang jarot
akhirnya Muluk mulai mengatur para pencopet itu.
Pertama para pencopet harus memberikan hasil 10% dari hasil mencopetnya. Para pencopet sebenernya tidak terlalu percaya kepada muluk , karena menurut mereka muluk hanya ingin mencari kesempatan agar muluk bisa memperkaya diri. Inilah Sudut yang sangat miris di negri kita tercinta ini, Indonesia sebagai Negara berkembang sangatlah minim pada sector pendidikan, anak-anak jalanan berkeliaran dimana-mana, pencopet pun juga banyak, malah ada yang masi muda seperti di gambarkan oleh komet dan kawan-kawanya. Lanjut ke cerita, pada hari pertama Komet dan para pencopet lainya mendapatkan hasil yang memuaskan, sesuai janji hasil yang mereka dapat di berikan pada MUluk 10%.
Uang
yang diberikan , Muluk tabung di bank. Maksud muluk dari pemberian 10% terebut
adalah agar uang yang mereka tabung di bisa membangun usaha kecil-kecilan
seperti mengasong. Mengasong di
Indonesia adalah pekerjaan yang sangat riskan, karena sebenarnya mengasong
adalah tindakan yang dilarang oleh pemerintah, karena pengasong biasanya
berjualan di jalan-jalan dan itu membahayakan bagi mereka dan pengguna jalan
lainya . namun, setidaknya mengasong adalah pekerjaan yang halal dibandingkan
mencopet.
Muluk mulai berpikir bagaimana agar
anak-anak pencopet ini agar bisa bekerja secara halal, dia mulai memikrkan
rencana-rencana kedepanya. Dia berencana untuk memberikan sebuah ilmu
kecil-kecilan kepada para pencopet, karena kita tau sendiri mereka tidak
bersekolah. Muluk meminta temanya, yang bernama bang asrul utk mengajarkan mereka
ilmu pendidikan, karena Asrul adalah lulusan sarjana pendidikan, dan lagi-lagi
menganggur. Dia diajak Muluk untuk mengajar beberapa ilmu untuk para pencopet
tersebut, pertamanay asrul sangat kaget dengan apa yang dilihatnya, Muluk yang
mengatakan kepada orang tua dan masyarakat di desanya dia sudah bekerja dan
menjabat sebagai manjer sumber daya manusia, oleh karena itu Asrul percaya dan
mau diajak bekerja oleh Muluk. ternyata Asrul di suruh mengajar para pencopet.
Mau tidak mau, Asrul yang sudah sampai pada markas para pencopet harus
mengajar. Pertama dia canggung, namun lama-kelamaan akhirnya terbiasa juga .
anak-anak yang seperti ini seharusnya mendapatkan pelajaran dan ilmu yang layak
dari pemerintah, bukan per orangan gini yang harus memperhatikan para anak
jalanan seperti mereka.
Hari demi hari terlewati, Muluk
bekerja keras agar bagaiman anak-anak ini agar menjadi orang yang sukses
kedepanya, berhubung anak-anak ini belum
bisa mengaji, Muluk berencana agar ada pelajaran mengaji, agar mereka tau apa
yang mereka perbuat selamau ini adalah dosa dan haram hukumnya. Guru mengajai
bagi mereka adala hetman Muluk dari desanya, dia masi gadis, pengangguran juga.
Dia di suruh si Muluk untuk mengajri mengaji, dan ilmu-ilmu kesehatan agar
mereka tidak sakit. Sangat riskan, Indonesia adalah Negara terbesar penduduk
muslimnya, namun masi banyak anak-anak seperti ini yang tidak bisa mengaji dan
pengetahuan agama. Akhirnya mereka sedikit demi sedikit mengerti bebrapa ilmu
pengetahuan yang sangat penting bagi
masa depan mereka, mulai mengaji, berhitung, membaca, menulis, dan hafalan
seperti pancasila, undang-undang dasar , dan sumpah pemuda.
Setelah beberapa hari berthaan
seperti iyu, Ayah muluk dan sahabat ayahnya berencana untuk mengunjungi kantor
Muluk ( seperti yang ia katakana sebelumnya bahwa dia sudah di trima di sebuah
perusaan sebagai manajer sumber daya manusia ). Ayahnya meminta kepada teman
Muluk yang mengajar sebagai guru ngaji di tempat pencopet tersebut. Dari sudut
pandang ini orang tua akan merasakan ketidak nyamanan apabila anak yang sekian
lama dia kenal berbuat tidak baik. Sesampainya ditempat, Ayah muluk dan kedua
kerabatnya sangat kaget,begitupun juga si Muluk. padahal pada hari itu adalah
peesmian perubahan pekerjaan dari yang dahulunya mencopet sekarang menjadi
tukang asong. Saat mau diresmikan, ternyata ayah muluk dating, dan marah
sehingga dia tidak mau melihat Muluk lagi. Ayah Muluk berbuat apa yang
selayaknya semua orang perbuat jika melihat seoarang anaknya berbuat perbuatan
yang tidak benar menurutnya. Muluk berpikir dan sangalah gelisah, di satu sisi
ayah yang membesarkanya marah sehingga dia merasa tidak enak untuk melanjutkan
pekerjaan ini lagi, meskipun maksutnya sangatlah mulia.
Pada akhir cerita, Muluk dan kedua
temenya menyerahkan semua tabunga dan uang yang ada kepada bang jarot yang
selama ini membantu Muluk untuk mengubah nasib para pencopet ini. Dia bermaksud
berhenti dan mencoba mencari pekerjain lain sebagai apapun yang penting halal.
Dia memberika bebrapa peralatan untuk mengasong kepada para pencopet, dan dia
berharapa kepada mereka agar selalu berusaha dan menjadi orang yang sukses
kedepanya. Namun mirisnya, pemerintah yan seharusnya memikirkan nasib mereka,
malah berbuat semaunya sendiri, membuat peraturan yang semakin menjatuhkan kaum
miskin. Mereka menangkap para penjual asongan dengan Satpol PP nya, mereka
tidak pernah peduli dan hanya mengurusi kepentingan mereka sendiri. Muluk –
Muluk lain akan Bermunculan dan mundur lagi
jika pemerintah selalu berbuat seperti ini . Tolong ingatlah rakyatmu
ini, kami akan selalu mendukungmu jika kalian berbuat benar dan tidak seenaknya
sendiri.
Filmnya tak acungin 1000 jempol
BalasHapusalangkah lucunya blog ini!
BalasHapustrima kasih
BalasHapusx
BalasHapus